counter

Sabtu, 12 Maret 2011

ANALISIS SIFAT DAN KEBIASAAN BERDASARKAN LETAK GEOGRAFIS, SUKU DAN ETNIK

            Memang pada awalnya saya menemui sedikit kesulitan ketika diminta untuk memaparkan berbagai perbedaan tata cara ataupun kebiasaan yang biasa dilakukan di tiap suku atau bangsa di suatu negara. Mungkin karena saya sendiri tidak begitu menyadari bahwa disetiap wilayah ternyata memiliki banyak perbedaan kebiasaan berdasarkan letak geografis :). Tidak hanya dari hal besar yang sering dipaparkan orang banyak, tetapi juga dari berbagai hal-hal yang kecil.
Saat ini saya akan mulai membahasnya dari sebagian kebiasaan kecil yang dilakukan diwilayah propinsi Jawa. Teh misalnya. Di Jawa, teh merupakan minuman yang sering disuguhkan untuk tamu. Dari sedikit pengetahuan yang saya dapatkan, ada hal yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain. Misalnya di Banyumas (Purwokerto), teh biasanya disajikan tanpa gula, dalam sajian pernikahan sekalipun. Kalau di Magelang, menyuguhkan teh ke tamu tanpa gula, rasanya seperti kurang lumrah.
Dari urusan makanan, kita mungkin sudah tahu bahwa warga Jawa mendominasi manis pada ciri khas rasa makanannya seperti bacem dan gudeg. Ini bertentangan dengan lidah warga Padang yang hampir kebanyakan menciptakan ciri khas rasa yang pedas-pedas pada makanan khasnya, seperti rendang maupun balado. Sampai saat inipun saya tidak mengetahui persis apa latar dari berbedaan tersebut. :)
Berbeda lagi jika kita membahas berbagai macam kebiasaan-kebiasaan di negara lain yang menurut saya kurang biasa dilakukan di Negara kita sendiri. Salah satunya berkumur. Jika di Negara tanah air ini, berkumur menjadi salah satu kebiasaan kecil yang hanya kita lakukan setelah makan atau menggosok gigi, lain halnya seperti yang dilakukan oleh warga Jepang. Khas warga Jepang yang sudah dibiasakan sejak dulu yaitu para orangtua yang mengajarkan semua anak-anaknya yang baru pulang ke rumah sehabis sekolah untuk langsung berkumur. Mereka percaya bahwa air yang digunakan saat berkumur mampu membilas virus keluar dari mulut. Terbukti dari penelitian tersebut bahwa jaringan mulut yang tetap basah akan menciptakan lingkungan yang tak bersahabat bagi virus pathogen, penyebab flu dan pilek.
Jepang juga memiliki perbedaan lain yang menjadi ciri khas. Di Indonesia dulu, biasanya tamu-tamu yang akan berkunjung ke sekolah akan ditemani oleh dosen-dosen muda (asisten dosen). Tetapi lain halnya bila di Jepang. Mengunjungi sekolah bukanlah pekerjaan yang gampang dengan hanya menelepon kepala sekolah kemudian menyatakan ingin berkunjung. Untuk sekolah-sekolah publik atau negeri di Jepang diperlukan prosedural dan birokrasi yang cukup panjang dan ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh dosen-dosen senior yang pernah berhubungan langsung dengan sekolah tersebut (misalnya memberikan kuliah di sana) atau mengenal salah satu personal di educational board.
Hal yang unik lagi mungkin bisa kita lihat pada kebiasaan warga Timur Tengah (Arab Saudi). Negara yang kaya minyak dan membuat warganya ikut makmur ini memiliki kabiasaan yang kurang lazim untuk Negara kebanyakan. Warga di sana terkenal tak segan membuang mobil di jalanan begitu saja, begitu mobilnya sudah tak layak lagi dipakai menurut ukuran mereka. Padahal mungkin bagi beberapa orang, mobil tersebut masih sangat bagus dan bisa dimanfaatkan. Mungkin ini berbeda dengan apa yang akan dilakukan warga Indonesia pada umumnya, bahkan mungkin memang sangat berbeda. Sudah terbayangkan oleh kita, bagaimana kita sebagai warga dengan Negara urutan kemiskinan ke-68 di dunia jika menemui hal seperti demikian? Mungkin kita lebih memilih untuk memperbaiki mobil di bengkel dibanding dengan membuangnya begitu saja di tengah jalan dan mengeluarkan banyak materi untuk mobil yang baru. :)
Kebiasaan unik lainnya bisa kita temui pada bangsa Eskimo. Bangsa yang tinggal menetap di Negara Amerika, Kanada dan Greenland ini biasa menggunakan lemari es justru untuk menyimpan makanan supaya  tidak beku. Tentunya ini sangat jauh berbeda dengan bangsa lainnya di berbagai Negara. Hal ini karena wilayah yang dikediami bangsa Eskimo bersuhu 45 derajat Celsius. Mungkin inilah jawaban yang pantas untuk menggunakan lemari es karena suhu dinginnya itu. :)
Dan satu lagi kebiasaan bangsa Inggris pada saat merayakan ulang tahun. Pada abad pertengahan misalnya, orang Inggris menempatkan benda simbolik seperti koin, cincin dan bidal dalam adonan kue. Mereka percaya bahwa yang menemukan koin di kue itu akan menjadi kaya, yang mendapat bidal tidak akan pernah menikah, dan yang mendapatkan cincin akan segera menikah. Dan siapapun yang sedang bertambah umurnya, layak untuk menikmati makanan kesukaannya dari orang-orang tersayang sebagai hadiah. Ya ! Memang berbeda sekali dengan Negara kita.
Dan yang harus kita sadari, apapun perbedaan itu, sikapilah sebagai warna dalam hidup dan jadikan pembelajaran kita untuk saling memahami masing-masing suku, bangsa maupun Negara itu sendiri. :)))