Jurnal Psikologi
adalah wilayah yang sangat besar penelitian dan kemajuan baru yang dibuat
berkaitan dengan pemecahan masalah yang sering kita hadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Jurnal Psikologi kini juga dapat ditemukan di berbagai situs Web
yang berhubungan dengan psikologi. Terkadang jurnal menampilkan karya psikolog
terkenal. Dengan hadirnya berbagai jurnal seperti ini memudahkan kita dengan up to date dengan semua kejadian dalam
bidang psikologi. Kita akan dengan mudah dapat melihat bagaimana psikolog lain
menjelaskan berbagai situasi dalam ruang lingkup psikologi.
Dan
salah satu contoh jurnal psikologi yang saya temui adalah terdapat pada situs :
http://www.psychologymania.com/2011/09/hippocampal-and-amygdalar-volumes-in.html
http://www.psychologymania.com/2011/09/hippocampal-and-amygdalar-volumes-in.html
Seperti judul yg telah disebutkan oleh jurnal tersebut,
Hippocampal and Amygdalar Volumes in Dissociative Identity Disorder…jurnal ini menjelaskan dengan sangat mendalam mengenai Gangguan Disosiasi Identitas !
Gangguan
disosiasi identitas ditandai dengan adanya dua atau lebih identitas bagian
kepribadian, masing-masing dengan pola yang relatif sama, yang berkaitan
dengan, dan berhubungan dengan diri dan lingkungan (DSM-IV-TR). Setidaknya dua
identitas ini berulang mengendalikan perilaku seseorang. Gangguan disosiasi
identitas sering disertai dengan amnesia disosiatif, yang dicirikan oleh
ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting yang terlalu luas
untuk dijelaskan oleh kelupaan biasa. Pasien dengan gangguan disosiasi
identitas juga umumnya mengalami berbagai gejala lainnya, termasuk gejala depersonalization,
derealization, spontan autohypnotic, gejala seperti pseudopsychotic
pengaruh pasif dan mendengar suara-suara halusinasi mengubah identitas, dan
beberapa gejala somatoform. Dalam penelitian klinis, sebagian besar pasien
dengan gangguan identitas disosiatif juga telah ditemukan untuk memenuhi
kriteria DSM-IV-TR untuk posttraumatic stress disorder (PTSD). Dalam
studi epidemiologi populasi umum, prevalensi gangguan disosiasi identitas telah
ditemukan berkisar antara 1% hingga 3%.
Yang
menarik bagi saya, di jurnal ini juga menerangkan secara rinci penelitian yang
dilakukan klinisi terhadap pasiennya beserta hasil yang ia peroleh. Jadi disini
kita dapat mengetahui bahwa Lima belas pasien dengan gangguan disosiasi
identitasf dibandingkan dengan 23 subjek sehat tanpa gangguan kejiwaan. Semua
subjek yang berpartisipasi adalah perempuan. Gangguan disosiasi identitas pada
penderita rawat jalan direkrut melalui Program trauma Disorders Program
of Sheppard Pratt Health System in Baltimore. Diagnosis gangguan
disosiatif identitas ditegakkan dengan Structured Clinical Interview for DSM-IV
Dissociative Disorders (SCID-D) (23) dan consensus diagnosis psikiater
yang menggunakan kriteria DSM-IV-TR dan hasil wawancara SCID-D. Penderita
dengan gangguan disosiatif identitas dinilai untuk diagnosis PTSD, sebuah
konsensus diagnosis PTSD berdasarkan kriteria DSM-IV-TR untuk PTSD dan skor
lebih dari 50 pada skala perintah klinis PTSD (24). Perbandingan subjek sehat
dinilai untuk terjadinya gangguan kejiwaan apapun dengan Structured Clinical
Interview for DSM-IV-TR Axis Disorders, Research Version, Non-pasien
Edition (SCID-NP) (25) dan untuk adanya gangguan disosiatif dengan SCID-D.
Masa trauma kanak-kanak ini dinilai dengan Trauma Awal Inventory, yang handal
dan instrument valid untuk pengukuran yang dilaporkan trauma awal sendiri (26).
Penderita dan perbandingan subjek dikecualikan jika mereka yang menderita medis
neurologis serius atau penyakit, termasuk hipertensi atau diabetes, seperti
yang ditentukan berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan temuan uji
laboratorium; saat paparan steroid oral atau intravena; penyakit
Cushing's; dan gangguan mental organic atau psikotik. Subyek tetap
(misalnya, pecahan peluru); riwayat trauma kepala, yang didefinisikan sebagai
sebuah pukulan di kepala dengan kehilangan kesadaran berikutnya lebih dari 60
detik atau patah tulang tengkorak atau riwayat penyakit infeksi otak juga
dikecualikan dari studi tersebut. Perbandingan subyek dengan gangguan jiwa saat
ini berdasarkan dari SCID-NP dan penilaian SCID-D juga dikecualikan. Gangguan
disosiasi identitas subjek tidak dilibatkan jika mereka memenuhi kriteri dengan
DSM-IV-TR untuk skizofrenia atau gangguan bipolar.
Dari
sini bisa kita simpulkan bahwa jurnal tersebut merupakan contoh jurnal
penelitian. Jurnal penelitian adalah hasil laporan
penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti lain. Biasanya laporan ini
dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan Peneliti
lain.
Anda tertarik untuk membuat jurnal yang tak kalah menarik?