counter

Senin, 02 Januari 2012

ANALISIS JURNAL PSIKOLOGI


Jurnal Psikologi adalah wilayah yang sangat besar penelitian dan kemajuan baru yang dibuat berkaitan dengan pemecahan masalah yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Jurnal Psikologi kini juga dapat ditemukan di berbagai situs Web yang berhubungan dengan psikologi. Terkadang jurnal menampilkan karya psikolog terkenal. Dengan hadirnya berbagai jurnal seperti ini memudahkan kita dengan up to date dengan semua kejadian dalam bidang psikologi. Kita akan dengan mudah dapat melihat bagaimana psikolog lain menjelaskan berbagai situasi dalam ruang lingkup psikologi.
Dan salah satu contoh jurnal psikologi yang saya temui adalah terdapat pada situs :
 http://www.psychologymania.com/2011/09/hippocampal-and-amygdalar-volumes-in.html

Seperti judul yg telah disebutkan oleh jurnal tersebut,

Hippocampal and Amygdalar Volumes in Dissociative Identity Disorder…jurnal ini menjelaskan dengan sangat mendalam mengenai Gangguan Disosiasi Identitas !

Gangguan disosiasi identitas ditandai dengan adanya dua atau lebih identitas bagian kepribadian, masing-masing dengan pola yang relatif sama, yang berkaitan dengan, dan berhubungan dengan diri dan lingkungan (DSM-IV-TR). Setidaknya dua identitas ini berulang mengendalikan perilaku seseorang. Gangguan disosiasi identitas sering disertai dengan amnesia disosiatif, yang dicirikan oleh ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting yang terlalu luas untuk dijelaskan oleh kelupaan biasa. Pasien dengan gangguan disosiasi identitas juga umumnya mengalami berbagai gejala lainnya, termasuk gejala depersonalization, derealization, spontan autohypnotic, gejala seperti pseudopsychotic pengaruh pasif dan mendengar suara-suara halusinasi mengubah identitas, dan beberapa gejala somatoform. Dalam penelitian klinis, sebagian besar pasien dengan gangguan identitas disosiatif juga telah ditemukan untuk memenuhi kriteria DSM-IV-TR untuk posttraumatic stress disorder (PTSD). Dalam studi epidemiologi populasi umum, prevalensi gangguan disosiasi identitas telah ditemukan berkisar antara 1% hingga 3%.
Yang menarik bagi saya, di jurnal ini juga menerangkan secara rinci penelitian yang dilakukan klinisi terhadap pasiennya beserta hasil yang ia peroleh. Jadi disini kita dapat mengetahui bahwa Lima belas pasien dengan gangguan disosiasi identitasf dibandingkan dengan 23 subjek sehat tanpa gangguan kejiwaan. Semua subjek yang berpartisipasi adalah perempuan. Gangguan disosiasi identitas pada penderita rawat jalan direkrut melalui Program trauma Disorders Program of Sheppard Pratt Health System in Baltimore. Diagnosis gangguan disosiatif identitas ditegakkan dengan Structured Clinical Interview for DSM-IV Dissociative Disorders (SCID-D) (23) dan consensus diagnosis psikiater yang menggunakan kriteria DSM-IV-TR dan hasil wawancara SCID-D. Penderita dengan gangguan disosiatif identitas dinilai untuk diagnosis PTSD, sebuah konsensus diagnosis PTSD berdasarkan kriteria DSM-IV-TR untuk PTSD dan skor lebih dari 50 pada skala perintah klinis PTSD (24). Perbandingan subjek sehat dinilai untuk terjadinya gangguan kejiwaan apapun dengan Structured Clinical Interview for DSM-IV-TR Axis Disorders, Research Version, Non-pasien Edition (SCID-NP) (25) dan untuk adanya gangguan disosiatif dengan SCID-D. Masa trauma kanak-kanak ini dinilai dengan Trauma Awal Inventory, yang handal dan instrument valid untuk pengukuran yang dilaporkan trauma awal sendiri (26). Penderita dan perbandingan subjek dikecualikan jika mereka yang menderita medis neurologis serius atau penyakit, termasuk hipertensi atau diabetes, seperti yang ditentukan berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan temuan uji laboratorium; saat paparan steroid oral atau intravena; penyakit Cushing's; dan gangguan mental organic atau psikotik. Subyek tetap (misalnya, pecahan peluru); riwayat trauma kepala, yang didefinisikan sebagai sebuah pukulan di kepala dengan kehilangan kesadaran berikutnya lebih dari 60 detik atau patah tulang tengkorak atau riwayat penyakit infeksi otak juga dikecualikan dari studi tersebut. Perbandingan subyek dengan gangguan jiwa saat ini berdasarkan dari SCID-NP dan penilaian SCID-D juga dikecualikan. Gangguan disosiasi identitas subjek tidak dilibatkan jika mereka memenuhi kriteri dengan DSM-IV-TR untuk skizofrenia atau gangguan bipolar.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa jurnal tersebut merupakan contoh jurnal penelitian. Jurnal penelitian adalah hasil laporan penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti lain. Biasanya laporan ini dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan Peneliti lain.
Anda tertarik untuk membuat jurnal yang tak kalah menarik?

Sumber tambahan : http://myskripsi.wordpress.com/2009/10/24/manfaat-jurnal/