Mungkin
sebagian orang menyetujui jika saya katakan, stres merupakan bagian dalam
hidup kita. Tak ada seorang pun yang tidak pernah merasakan tekanan dalam
hidupnya, tak peduli siapa dia, seperti apa dia dan bagaimana dia.
Walaupun kita semua
pasti sudah merasakan stres, tetapi mendefinisikannya ternyata tidak semudah
yang dibayangkan.
Definisi stres yang sangat beragam dapat menunjukkan
bahwa stres memang merupakan persoalan yang tidak sederhana. Salah satu
diantaranya adalah definisi stres dari Vincent Cornelli…”Stres adalah gangguan pada tubuh
dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan”
Kesimpulan para ahli
tentang stres adalah bahwa stres itu bisa terjadi karena manusia begitu kuat
dalam mengejar keinginan serta kebutuhannya dengan menggunakan segala kekuatan
dan potensi. Akibatnya, manusia cenderung
lupa bahwa mereka bukanlah makhluk yang sempurna dan tidak memiliki
keterbatasan.
Apabila stres mengancam perasaan, kemampuan dan harga
diri kita, reaksi kita cenderung pada orientasi pembelaan ego (ego
defence-oriented). Penyesuaian yang berorientasi pada tugas disebut adaptasi
gan yang berorientasi pada pembelaan ego disebut ‘mekanisme pertahanan diri’
atau MPE (Mekanisme Pertahanan/Pembelaan Ego).
Penggolongan
stres…
Apabila ditinjau dari penyebab stres, menurut Sri
Kusmiati dan Desminiarti (1990), dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Stres
fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah,
suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.
b. Stres
kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau
gas.
c.. Stres
mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang menimbulkan
penyakit.
d. Stres
fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ atau
sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
e.. Stres
proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada masa bayi hingga tua.
f.. Stres
psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial,
budaya atau keagamaan.
Adapun menurut Brench Grant (2000), stres ditinjau dari
penyebab hanya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Penyebab makro, yaitu menyangkut
peristiwa besar dalam kehidupan seperti kematian, perceraian, pension, luka
batin dan kebangkrutan.
b. Penyebab mikro, yaitu menyangkut
peristiwa kecil sehari-hari seperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan,
maupun masalah apa yang akan dimakan.
Faktor yang mempengaruhi stres…
Kemampuan
individu menahan stres…
Setiap
individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam manahan stres. Hal
tersebut bergantung pada:
1. Sifat dan hakikat stres. Yaitu intensitas, lamanya, local dan umum (general).
2. Sifat individu yang terkait dengan proses adaptasi.
1. Sifat dan hakikat stres. Yaitu intensitas, lamanya, local dan umum (general).
2. Sifat individu yang terkait dengan proses adaptasi.
Menurut Rosenmen dan Chesney
(1980), sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Dadang Hawari (2001) bahwa stres
apabila ditinjau dari tipe kepribadian individu dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu:
Tipe yang rentan (vulnerable)…
Terdapat pada tipe A yang disebut A Type Personality dengan pola perilaku Type A Behavior Pattern. Individu dengan
tipe ini memiliki resiko tinggi mengalami stres dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Cita-cita
yang tinggi (ambisius)
b. Suka
menyerang (agresif)
c. Suka
bersaing (kompetitif) yang kurang sehat
d. Banyak
jabatan rangkap
e. Emosional,
yang ditandai dengan mudah marah, mudah tersinggung
f. Mudah
mengalami ketegangan dan kurang sabar.
g. Terlalu
percaya diri (over confident)
h. Self control
kuat
i.
Terlalu waspada
j.
Tindakan dan cara bicara yang cepat dan
tidak dapat diam (hiperaktif)
k. Cakap
dalam berorganisasi (organisatioris)
l.
Tipe kepemimpinan otoriter
m. Bekerja
tidak mengenal waktu (workaholic)
n. Disiplin
waktu yang ketat
o. Kurang
rileks dan serba terburu-buru
p. Kurang
atau tidak ramah
q. Tidak
mudah bergaul
r.
Mudah empati
s. Sulit
dipengaruhi
t.
Berusaha keras agar segala sesuatunya
terkendali
Tipe yang kebal (immune)…
Terdapat pada tipe B yang disebut B Type Personality dengan pola Type B Behavior Pattern. Individu dengan tipe ini kebal terhadap stres, dengan ciri-ciri kepribadiannya sebagai berikut:
Terdapat pada tipe B yang disebut B Type Personality dengan pola Type B Behavior Pattern. Individu dengan tipe ini kebal terhadap stres, dengan ciri-ciri kepribadiannya sebagai berikut:
a. Cita-cita
yang ambisinya wajar
b. Tidak
agresif
c. Tidak
memaksakan diri
d. Emosi
terkendali
e. Kewaspadaan
wajar
f. Self control
wajar
g. Self confident
wajar
h. Cara
bicara tenang
i.
Cara bertindak tenang dan dilakukan pada
saat yang tepat
j.
Ada keseimbangan waktu bekerja dan istirahat
k. Sikap
manusiawi dalam memimpin
l. Mudah bekerjasama (kooperatif)
Menurut
Maramis (1990), ada 4 sumber atau penyebab psikologis, yaitu:
Frustrasi!
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena
ada aral melintang. Frustrasi ada yang bersifat intrinsic (cacat badan dan
kegagalan usaha) dan entrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang
dicintai, kegoncangan ekonomi, pengangguran, perselingkuhan dan lain-lain).
Konflik!
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau
lebih macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Bentuknya approach-approach conflict, approach-avoidance conflict atau avoidance-avoidance conflict.
Tekanan!
Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari.
Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma
yang terlalu tinggi. Tekanan yang berasal dari luar diri individu, misalnya orangtua
menuntut anaknya agar di sekolah selalu mendapat rangking 1 atau istri menuntut
uang belanja yang berlebihan kepada suami.
Krisis!
Yaitu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stres
pada individu, misalnya kehilangan orang yang disayangi, kecelakaan dan
penyakit yang harus segera dioperasi.
Yang seharusnya kita ingat adalah bahwa apapun masalah yang sedang kita hadapi, seberat apapun itu, kita sendirilah yang lebih mengerti bagaimana seharusnya peran kita berjalan disitu. Berusahalah semampunya untuk segera mencari jalan keluar yang terbaik dengan pikiran yang jernih tanpa rasa tertekan dan tanpa terus-menerus memandang hal-hal yang buruk, berjiwa besarlah dengan sebesar apapun resiko dan beban yang akan dipikul, dengan berdoa meminta restu Yang Kuasa tentunya. Karena bagaimanapun juga kenyataannya, hidup memang harus terus berjalan maju.
Dan
satu lagi, jangan pernah mengeluh! ;))
Daftar Pustaka :
M.Kes, Dr.Sunaryo. 2002. "Psikologi Untuk Keperawatan". Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. |
Pedak, Mustamir. "Metode Supernol Menaklukkan Stres". Penerbit Hikmah. |
tulisannya menarik
BalasHapusmakasih infonya kaka levi...
kalo lo tergolong stres yang mana lev ??? hahah piss damai ....
BalasHapus