counter

Sabtu, 14 April 2012

What's The Meaning of Stress...?


Mungkin sebagian orang menyetujui jika saya katakan, stres merupakan bagian dalam hidup kita. Tak ada seorang pun yang tidak pernah merasakan tekanan dalam hidupnya, tak peduli siapa dia, seperti apa dia dan bagaimana dia. 

            Walaupun kita semua pasti sudah merasakan stres, tetapi mendefinisikannya ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
            Definisi stres yang sangat beragam dapat menunjukkan bahwa stres memang merupakan persoalan yang tidak sederhana. Salah satu diantaranya adalah definisi stres dari Vincent Cornelli”Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan”
Kesimpulan para ahli tentang stres adalah bahwa stres itu bisa terjadi karena manusia begitu kuat dalam mengejar keinginan serta kebutuhannya dengan menggunakan segala kekuatan dan potensi. Akibatnya, manusia cenderung lupa bahwa mereka bukanlah makhluk yang sempurna dan tidak memiliki keterbatasan.
            Apabila stres mengancam perasaan, kemampuan dan harga diri kita, reaksi kita cenderung pada orientasi pembelaan ego (ego defence-oriented). Penyesuaian yang berorientasi pada tugas disebut adaptasi gan yang berorientasi pada pembelaan ego disebut ‘mekanisme pertahanan diri’ atau MPE (Mekanisme Pertahanan/Pembelaan Ego).

Penggolongan stres…
            Apabila ditinjau dari penyebab stres, menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti (1990), dapat digolongkan sebagai berikut:
a.      Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.
b.      Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas.
c..     Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang menimbulkan penyakit.
d.      Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
e..     Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
f..      Stres psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya atau keagamaan.
            Adapun menurut Brench Grant (2000), stres ditinjau dari penyebab hanya dibedakan menjadi  2 macam, yaitu:
a.      Penyebab makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan seperti kematian, perceraian, pension, luka batin dan kebangkrutan.
b.    Penyebab mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari seperti pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, maupun masalah apa yang akan dimakan.

Faktor yang mempengaruhi stres…


Kemampuan individu menahan stres…
            Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam manahan stres. Hal tersebut bergantung pada: 
 1. Sifat dan hakikat stres. Yaitu intensitas, lamanya, local dan umum (general).
 2. Sifat individu yang terkait dengan proses adaptasi.
Menurut Rosenmen dan Chesney (1980), sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Dadang Hawari (2001) bahwa stres apabila ditinjau dari tipe kepribadian individu dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

       Tipe yang rentan (vulnerable)
                           Terdapat pada tipe A yang disebut A Type Personality dengan pola perilaku Type A Behavior Pattern. Individu dengan tipe ini memiliki resiko tinggi mengalami stres dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Cita-cita yang tinggi (ambisius)
b.       Suka menyerang (agresif)
c.       Suka bersaing (kompetitif) yang kurang sehat
d.       Banyak jabatan rangkap
e.       Emosional, yang ditandai dengan mudah marah, mudah tersinggung
f.        Mudah mengalami ketegangan dan kurang sabar.
g.       Terlalu percaya diri (over confident)
h.       Self control kuat
i.        Terlalu waspada
j.        Tindakan dan cara bicara yang cepat dan tidak dapat diam (hiperaktif)
k.       Cakap dalam berorganisasi (organisatioris)
l.         Tipe kepemimpinan otoriter
m.      Bekerja tidak mengenal waktu (workaholic)
n.        Disiplin waktu yang ketat
o.       Kurang rileks dan serba terburu-buru
p.       Kurang atau tidak ramah
q.       Tidak mudah bergaul
r.        Mudah empati
s.        Sulit dipengaruhi
t.        Berusaha keras agar segala sesuatunya terkendali
Tipe yang kebal (immune) 
Terdapat pada tipe B yang disebut B Type Personality dengan pola Type B Behavior Pattern. Individu dengan tipe ini kebal terhadap stres, dengan ciri-ciri kepribadiannya sebagai berikut:
a.       Cita-cita yang ambisinya wajar
b.       Tidak agresif
c.       Tidak memaksakan diri
d.       Emosi terkendali
e.       Kewaspadaan wajar
f.        Self control wajar
g.       Self confident wajar
h.       Cara bicara tenang
i.        Cara bertindak tenang dan dilakukan pada saat yang tepat
j.        Ada keseimbangan waktu bekerja dan istirahat
k.       Sikap manusiawi dalam memimpin
l.        Mudah bekerjasama (kooperatif)
m.     Tidak memaksakan diri dalam menghadapi tantangan 

Sumber stres psikologis…

            Menurut Maramis (1990), ada 4 sumber atau penyebab psikologis, yaitu:
Frustrasi!
Timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena ada aral melintang. Frustrasi ada yang bersifat intrinsic (cacat badan dan kegagalan usaha) dan entrinsik (kecelakaan, bencana alam, kematian orang yang dicintai, kegoncangan ekonomi, pengangguran, perselingkuhan dan lain-lain).
Konflik!
Timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebih macam keinginan, kebutuhan atau tujuan. Bentuknya approach-approach conflict, approach-avoidance conflict atau avoidance-avoidance conflict.
Tekanan!

Timbul sebagai akibat tekanan hidup sehari-hari. Tekanan dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma yang terlalu tinggi. Tekanan yang berasal dari luar diri individu, misalnya orangtua menuntut anaknya agar di sekolah selalu mendapat rangking 1 atau istri menuntut uang belanja yang berlebihan kepada suami.
Krisis!
Yaitu keadaan yang mendadak, yang menimbulkan stres pada individu, misalnya kehilangan orang yang disayangi, kecelakaan dan penyakit yang harus segera dioperasi.

          Sebenarnya timbulnya stres itu sendiri berawal dari banyaknya beban pikiran yang berpusat dari ketidaknyamanan kita menyikapi suatu masalah. Namun ada banyak pula teknik singkat untuk menghilangkan stres, seperti misalnya melakukan pernapasan dalam, tertawa, istirahat yang teratur, rekreasi di waktu senggang, serta kecanduan positif (melakukan berbagai hal yang disukai secara teratur). 
         Yang seharusnya kita ingat adalah bahwa apapun masalah yang sedang kita hadapi, seberat apapun itu, kita sendirilah yang lebih mengerti bagaimana seharusnya peran kita berjalan disitu. Berusahalah semampunya untuk segera mencari jalan keluar yang terbaik dengan pikiran yang jernih tanpa rasa tertekan dan tanpa terus-menerus memandang hal-hal yang buruk, berjiwa besarlah dengan sebesar apapun resiko dan beban yang akan dipikul, dengan  berdoa meminta restu Yang Kuasa tentunya. Karena bagaimanapun juga kenyataannya, hidup memang harus terus berjalan maju.
Dan satu lagi, jangan pernah mengeluh! ;))



Daftar Pustaka :
M.Kes, Dr.Sunaryo. 2002. "Psikologi Untuk Keperawatan". Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pedak, Mustamir. "Metode Supernol Menaklukkan Stres". Penerbit Hikmah.


2 komentar:

  1. tulisannya menarik
    makasih infonya kaka levi...

    BalasHapus
  2. kalo lo tergolong stres yang mana lev ??? hahah piss damai ....

    BalasHapus